Pandeglang – Saat ini tidak bisa dipungkiri, kehadiran E-Sports telah membuat dunia gaming berubah sangat cepat. Bagaimana tidak, E-Sports terus menunjukkan perkembangan dengan semakin beragamnya jenis permainan. Selain itu, jumlah pemain yang lebih merata dari segi umur, latar belakang individu, hingga gender. Bukan hanya itu saja, E-sports dengan segala guna dan manfaatnya yang bisa didapatkan berhasil mematahkan stigma buruk bermain game, terutama untuk anak-anak. Pasalnya, E-sports kini menjadi tempat untuk berprestasi selain di luar akademik.
Dilansir dari berbagai sumber Kompas Gramedia, E-Sports atau olahraga elektronik adalah bidang olahraga yang menggunakan game sebagai bidang kompetitif. Pemain E-Sports terdiri dari tim yang bermain game untuk melawan satu sama lain pada tingkat profesional untuk memenangkan sejumlah besar uang sebagai hadiah, trofi serta penghargaan.
E-Sports kini bukan lagi sebuah perlombaan atau sekadar kegiatan pelepas penat, tetapi juga termasuk cabang olahraga prestasi yang sudah diakui. E-sports sekarang sudah masuk dalam olah raga elektronik skala internasional. Bahkan di Indonesia E-Sports sudah masuk di kancah nasional, yaitu pernah di lombakan di kegiatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua Tahun 2021.
SMA N 11 Pandeglang, pada sabtu tanggal 6 Agustus 2022 Sekira pukul 09.00 sampai dengan 11.30 Wib Kedatangan pengurus KONI Provinsi Banten Sirojudin AW, M.Pd dan Ketua Pengcab ESI Kabupaten Pandeglang Tia Rahmania, M. Psi (Psikolog) dalam rangka sosialisasi E-Sport Goes To School. Turut hadir dalam kegiatan ini para Wakasek dan guru olah raga.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas, Sekaligus merangkap sebagai guru olah raga Enjat Sudrajat, S.Pd, M,Pd menjelaskan bahwa Kegiatan sosialisasi E-Sport yang diadakan oleh ESI kabupaten Pandeglang di SMAN 11 Pandeglang, Alhamdulillah mendapat respon dari siswa yang cukup antusias, dilihat dari jumlah kehadiran siswa yang di undang 200 siswa ternyata yang hadir sekitar 300 orang. Dikatakan Enjat, kegiatan ini akan ditindaklanjuti dengan kegiatan even ditingkat daerah.
Tia Rahmania, M.Psi, Ketua Pengcab ESI kabupaten Pandeglang, mengatakan bahwa E-Sport bukan games biasa tetapi game yang bisa di tata terkait waktu, pemain, artinya dapat di steel dan di kondisikan, terlebih sekarang sudah masuk dalam cabang olah raga yang dilombakan dilombakan.
Ketua OSIS SMAN 11 Pandeglang, Anisa mengaku sangat antusias dan seru dengan adanya kegiatan sosialisasi E-Sport, yang sebelumnya sama sekali belum tahu, bahwa E-Sport merupakan cabang olah raga yang dilombakan. Ada perbedaannya E-Sprot dengan game lainya yaitu terletak kalau E-Sprot sudah diakui, sedangkan game tidak.
Dilansir dari berbagai sumber, peran EVOS dalam Mendukung Iklim E-sports Positif dan Profesional di Indonesia Jenis-jenis E-sports E-sports terdiri dari berbagai genre didalamnya. Berikut jenis-jenis genre game yang sering dijadikan ajang e-sports seperti dilansir Games.Grid.id: 1. MOBA (Multiplayer Online Battle Arena) Contoh game bergengre MOBA, yaitu Dota 2, League of Legends, Mobile Legends, Vainglory dan Arena of Valor. 2. First Person Shooter (FPS) Contoh game bergenre FPS adalah Counter Strike: Global Offensive (CS:GO), Valorant, Call of Duty dan lain-lain. 3. Battle Royale Contoh game Battle Royale populer seperti PUBG PC/Mobile, Free Fire, Apex Legends. Baca juga: EVOS Esports Luncurkan Integrated Training Facility 4. Fighting (Bertarung) Street Fighter V: Arcade Edition, Tekken 7, Ultimate Super Smash Bros, Mortal Kombat 11, Dragon Ball Fighter Z, Soulcalibur VI, adalah beberapa contoh game genre fighting. 5. Card Battle Contoh game bergenre card battle yang dipertandingkan di ajang e-sports seperti Pokemon TCG, Heartstone.
Sentimen negatif yang masih melekat pada olahraga e-Sports di kalangan masyarakat luas perlu ada sosialisasi berkelanjutan mengenai e-Sports. Juga peran pemerintah saja dinilai belum cukup untuk memberi pengetahuan kepada khalayak mengenai olahraga digital. Perlu sosialisasi pada anak dan orang tua.(TME)