Pandeglang – Rangkaian panjang kegiatan penguatan projek Profil Pelajar Pancasila (P3) suara demokrasi dengan tema ayo berteman dengan demokrasi. Mulai dari kegiatan pemilihan MPK, di lanjutkan dengan kegiatan pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS. Namun sebelum pemilihan ketua dan wakil ketua, tahapan-tahapan dalam Pemilu Raya OSIS dilaksanakan dengan baik. Pada senin tanggal 10 Oktober 2022, setelah kegiatan upacara bendera, langsung siswa dikondisikan dan di bariskan dilapangan upacara, setelah kegiatan seremonial pembukaan, dilangsungkan kegiatan Debat Kandidat Ketua dan Wakil Ketua OSIS periode 2022/2023. Terdapat empat pasang calon ketua pasangan nomor 1 Nazlaturohmah-Egi Kurniawan, pasangan nomor 2 Salsa Aprilia-Fikri Permana, Pasangan nomor 3 A.Taufikul Hakim-Rita Nursyifa dan pasangan nomor 4 Nesa Wulansari-Tovan Setia.
Kegiatan dilanjutkan pada hari selasa tanggal 11 Oktober 2022, menghadirkan pemateri Ketua KPU Kabupaten Pandeglang Bapak Ahmad Suja’i. Acara di pandu oleh Didin Aminudin, S.Pd dari fasilitatsor/tim pendamping siswa, diawali dengan sambutan Siti Aisah, S.Sos, selaku Ketua Projek penguatan P3, dalam sambutannya Aisah menjelaskan bahwa kegiatan projek suara demokrasi merupakan bentuk implementasi kurikulum merdeka yang terintegrasi dalam projek. Lebih lanjut Aisah menegaskan bahwa siswa-siswi terkategori pemilih pemula yang akan berpartisipasi dalam demokrasi. Kelompok pemilih pemula yang disinggung oleh Aisah, berdasarkan kajian analisis dari KPU sebanyak 40% adalah kaum millenial, kelompok ini sangat rentan terhadap golput, politik uang, ujaran kebencian, penyebaran hoax dan lain-lain, untuk itu Aisah mengajak pada pemilih pemula untuk diberi informasi, pandangan, pencerahan tentang bagaimana cara berdemokrasi yang benar dan santun. Aisah berharap melalui kegiatan ini dapat memberikan sebuah pelajaran tentang demokrasi, apa yang harus dipahami, yang harus dimengerti dalam demokrasi.
Kegiatan penguatan projek di buka oleh kepala SMA N 11 pandeglang, Suhyan, M.Pd. Dalam sambutan singkatnya Suhyan menegaskan bahwa siswa kelas X Fase E, merupakan siswa yang pembelajaranya banyak melakukan daring/belajar via internet di tingkat SMP/MTs nya, termasuk lulusan “Produk Corona” yang kurang mengenal sekolah, pembelajaran, guru, buku dan lain-lain. Lanjut Suhyan bahwa, implementasi kurikulum merdeka salah satunya pembiasan karakter melalui projek Profil pelajar Pancasila ( Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan YME, Berakhlakul Karimah, Mandiri, Gotong royong, berkebinekaan global, bernalar kriris). Orang pintar sangat banyak, tetapi orang yang berakhlak sangat jarang. Kepintaran bisa di pelajari dari google/Internet, sedangkan akhlak di ajarkan oleh guru. Intinya melalui kegiatan ini siswa diajarkan untuk mengetahui prosedur dan belajar demokrasi dengan benar, terangnya.
Agenda berikutnya giliran narasumber menguraikan paparan tentang pemilihan kepala daerah dan turunannya sampai kepada tata cara pemilihan pemimpin, lebih rinci lagi pemimpin siswa yaitu ketua dan wakil ketua OSIS. Ahmad mengawali dengan pertanyaan pemantik, tentang apa itu pemilu ? pemilu (pemilihan umum) adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih calon pemimpin. Siswa secara akademis tercatat dalam administrasi mempunyai hak pilih dan dipilih, karena calonnya sudah ada berarti kalian mempunyai hak memilih dalam hal ini. Dalam memilih calon ketua dan wakil ketua OSIS ada aturan dan tata tertib, termasuk tata cara pemilihan OSIS disekolah, terang Ahmad. (TMEG).